Blora, – SMP Negeri 2 Tunjungan, Kabupaten Blora, melaksanakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka, Kamis (10/4/2025).
Pada kegiatan kali ini, tema yang diangkat adalah “Kewirausahaan”, dengan fokus utama pada praktik langsung pembuatan batako oleh siswa kelas VII dan VIII.
Kepala SMPN 2 Tunjungan, Endang Sri Wahyuni, S.Pd., M.Pd., menyampaikan, kegiatan ini bertujuan menumbuhkan jiwa kewirausahaan siswa sejak dini, sekaligus melatih keterampilan hidup berbasis kerja nyata.
" Siwa belajar mencampur bahan baku seperti semen, pasir, dan air, kemudian mencetaknya menjadi batako, serta melakukan proses pengeringan secara mandiri," terang Endang Sri Wahyuni.
Endang Sri Wahyuni, menegaskan bahwa proyek ini bukan hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi lebih pada proses pembelajaran yang membentuk karakter peserta didik.
" Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga memperoleh pengalaman nyata yang melatih kerja sama, tanggung jawab, disiplin, serta keterampilan hidup yang berguna di masa depan,” jelasnya.
Kepala Sekolah SMPN 2 Tunjungan juga menambahkan bahwa Kurikulum Merdeka dan P5 memberikan ruang seluas-luasnya bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan abad 21, seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi.
" Dengan belajar membuat batako, siswa juga mengenal nilai kerja keras, ketekunan, dan inovasi. Ini adalah bekal penting untuk membangun mentalitas wirausaha yang tangguh,” tambahnya.
Dikatakan Endang Sri Wahyuni, kegiatan ini juga memperkuat pemahaman siswa bahwa proses produksi dapat dilakukan dari hal sederhana di lingkungan sekitar, bahkan berpotensi menjadi ide usaha skala kecil yang bernilai ekonomis.
Riva Dhilla Syafira, salah satu siswi kelas VIII, menyampaikan kesan positifnya. Menurut Riva, para pelajar jadi tahu cara membuat batako dan bagaimana kerja tim yang baik.
"Ini pengalaman yang seru dan bermanfaat, apalagi dilakukan bersama teman-teman,” ujarnya.
Selama proses kegiatan, para siswa dibimbing oleh guru pendamping yang telah menyusun skenario pembelajaran berbasis proyek dengan pendekatan gotong royong.
" Selain mengasah keterampilan teknis, siswa juga diperkenalkan pada nilai-nilai ekonomi sederhana, seperti efisiensi bahan, proses produksi," terang Syafira.
Rangkaian kegiatan P5 bertema kewirausahaan ini akan berlangsung selama beberapa minggu dan akan ditutup dengan gelar karya siswa, yang menampilkan berbagai hasil produk, termasuk batako buatan mereka.
Acara tersebut rencananya akan melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai bentuk apresiasi terhadap proses belajar yang telah dijalani siswa. ( Mz.dhe )
0 Komentar