About Me

header ads

Akan Gelar Silatnas di Solo, Gema Desa Suarakan Kesejahteraan Mantan Kades

Gerakan Masyarakat Desa (Gema Desa) akan menggelar Silaturahmi Nasional (Silatnas) ke-17 di Stadion Manahan, Surakarta, dengan melibatkan 17.000 peserta. 

Kegiatan tersebut bertujuan untuk menghidupkan kembali semangat gotong-royong di tengah masyarakat desa.

"Kegiatan seperti ini dibiayai secara gotong-royong melalui iuran Rp 200 ribu dari para anggota yang mayoritas adalah mantan Kepala Desa (Kades). Untuk peserta dari luar Jawa akan mendukung melalui siaran livestreaming," ucap Warioto di tempat Rumah Joglo PT. Asmoro Jati Sejati, Selesa (17/12/2024).

Menurut Warioto salah satu mantan Kades yang hadir serta menjadi jubir sosialisasi tersebut menerangkan, dengan konsep gotong-royong yang sengaja ditonjolkan sebagai wujud kebersamaan dan upaya menghidupkan kembali nilai-nilai luhur yang dianggap mulai pudar.

"Gotong-royong ini sudah mau pudar, Mas. Dulu di kampung waktu kecil, orang-orang bisa saling bantu lewat 'sambatan'. Nah, ini wujud gotong- royong yang sengaja kita tampilkan agar bisa menjadi teladan bagi masyarakat," jelasnya.

Lanjutnya, kegiatan Silatnas ini juga merupakan ungkapan rasa syukur dan dukungan kepada presiden terpilih, Prabowo Subianto. 

Warioto menyebut bahwa meskipun para peserta berasal dari berbagai latar belakang politik, kegiatan ini mengajak seluruh elemen untuk bersatu mendukung pemerintahan baru.

Dalam kesempatan ini, para mantan kades juga menyampaikan aspirasi terkait kesejahteraan mereka. 

Menurut Warioto, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa belum mengatur kesejahteraan mantan kepala desa dan perangkat desa. Mereka berharap pemerintahan baru bisa memperhatikan kondisi ini.

"Kami mengetuk pintu hati Presiden agar ada kebijakan yang memperhatikan kesejahteraan mantan kepala desa. Sekarang ini banyak dari kami yang kesulitan, bahkan ada yang jadi pengangguran," ujarnya.

Gema Desa menekankan pentingnya persatuan dalam kegiatan ini. Mereka mengajak semua mantan kepala desa, tanpa memandang pilihan politik di masa lalu, untuk ikut berperan aktif.

Kegiatan ini juga diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat kontribusi masyarakat desa dalam menyukseskan program-program pemerintah di masa depan. untuk memperkuat kontribusi masyarakat desa dalam menyukseskan program-program pemerintah di masa depan.

"Kami tidak membeda-bedakan. Siapapun boleh ikut berperan. Mari bersatu bersama demi kemajuan desa dan bangsa ini," pungkas Warioto.(***)

Posting Komentar

0 Komentar