About Me

header ads

Stadion Krida Rembang Makin Merana dan Seperti tak Bertuan

 


Kondisi Stadion Krida Rembang saat ini atapnya hilang, tribun utara amblas dan retak. Sedangkan atap  bangku pemain dan pelatih, dan pengawas pertandingan sudah rusak semua.

REMBANG, mediaedukasinet.com- Stadion Krida Rembang yang yang menjadi home base  PSIR Rembang makin merana dan seperti tak bertuan. 

Stadion yang pernah melahirkan pemain sekaliber Pong Ponco, Supriarso yang berlaga di Divisi Utama Nasional kini terpuruk. 

Mulai dari atap tribun yang hilang bangku tempat pemain cadangan dan wasit juga sudah hilang atap dan meja pengawas pertandingan. Hadil pantauan kamis (4/09/2024) kondisi tribun sebelah utara mengalami keretakan dan amblas ke bawah.

Bahkan pagar sekeliling stadion makin ditumbuhi ilalang  sebelah utara malah mengalami amblas sehingga selokan kelihatan. Sejak PSIR turun kasta stadion makin tak terawat padahal stadion ini merupakan kebanggaan wong Rembang. 

Beberapa waktu yang lalu banyak warga net yang menyerukan untuk perbaikan stadion Krida Rembang.

Namun apa boleh buat ternyata pihak pemerintah kurang peduli terhadap stadion Krida Rembang. 

Kepala Bidang Pemuda dan Olah Raga Dinas Pendidikan Kab. Rembang, Haryanto saat menyambangi stadion krida bersama dengan bagian sarana dan prasarana menyampaikan bahwa untuk tahun 2024 hanya mendapatkan biaya pemeliharaan sebesar Rp. 200.000.000 juta rupiah.

Biaya perawatan stadion memang cukup besar. Untuk anggaran tahun ini kami prioritaskan untuk penggantian atap yang bolong serta meja pengawas pertandingan, atap bangku pemain cadangan dan pelatih serta beberap tembok yang rusak. 

Namun untuk memperbaiki tembok yang amblas dan retak perlu sangat biaya besar. ini akan kami laporkan kepada Pemda Rembang kondisi saat ini yang perlu untuk perbaikan yang cukup banyak menelan biaya.

Lanjut Haryanto, dengan kondisi saat ini semoga pemerintah dan orang-orang yang cinta PSIR Rembang daopat memberikan dorongan supaya stadion kebanggaan wong Rembang bisa kembali layak untuk pertandingan berskala divisi 1 maupun divisi dua.

Sedangkan dimusim kemarau ini juga melakukan penyiraman agar rumput di stadion tidak mengering. 

"Namun karena kendala biaya kadang kita lakukan penyimaran kadang juga tidak, karena kurang rutin dalam penyiraman sehingga rumputnya masih tetap mengering.”pungkasnya. (Sigit).


Posting Komentar

0 Komentar