About Me

header ads

Memprihatinkan, Sampah Berserakan di Luar Bak Penampungan

 

Kontainer belum penuh sampah berserakan di sekitar bak penampungan.

REMBANG, mediaedukasinet.com-Bak sampah (kontainer) yang telah dibangun untuk penampungan sampah di jalan tembus Desa Mondoteko ke Kedungrejo kurang dimanfaatkan masyarakat dalam membuang sampah. 

Ketika media lewat jalan tersebut, Senin (2 /9/2024) melihat justru bak sampah belum penuh sampah dibuang di sekeliling bak.

Melihat fenomena seperti menandakan kurang kesadarannya dalam kebersihan dan kepedulian lingkungan. Sehingga bangunan yang sudah dibangun dan disediakan tak ada manfaatnya. Sehingga terkesan kumuh.

Belum lagi jalan ketimur yang beberapa waktu yang lalu sudah dibersihkan oleh pemerintah Desa Mondoteko yang bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) membersihkan tempat pembuangan sampah liar sepanjang jalan tembus Mondoteko. Namun kini tumpukan sampah sudah mulai lagi padahal sudah ada banner larangan pembuangan sampah.

Kasi Pemnerintah Desa Mondoteko ketika dihubungi lewat Watshaap mengatakan bahwa kontainer di jalan tembus itu yang tadinnya seminggu sekali diambil oleh DLH Rembang, sekarang diambil 2 kali dalam seminggu yaitu hari Senin dan Kamis, karena sampahnya cukup banyak.

Menanggapi banyaknya sampah dibuang diluar kontainer, ia menghimbau masyarakat untuk mematuhi himbauan dari desa agar sampah yang dibuang di kontainer bukan diluar kontainer. 

" Kecualai bila kontainer penuh bisa dibung disekeliling bak sampah. Agar sampah tidak bertaburan bila ada angin," ucapnya.

Disamping itu, pihaknya juga mengerahkan petugas kebersihan desa untuk memasukkan sampah-sampah yang bungkus karung untuk dimasukkan kontainer. 

"Kami dari desa sudah bekerja keras untuk membuat bak sampah dan kontainer agar sampah tak berserakan,"jelasnya.

Namun lagi-lagi masyarakat masih kurang kesadarannya dalam menjaga kebersihan dan memanfaatkan bangunan kontainer yang sudah disediakan oleh pemerintah desa. 

"Untuk menjaga kebersihan lingkungan itu tugas kita bersama bukan hanya pemerintah kabupaten, tetapi pemerintah desa dan masyarakat untuk menjalin komitmen bahwa kebersihan harus menjadi tanggung jawab kita bersama.”terang dia.

Agus Sutomo, tokoh masyarakat desa setempat mengatakan, seharusnya masyarakat sudah bisa memilah sampah antara sampah organik dan non organik. Sampah desa itu habis di desa. 

" Disinilah peran serta masyarakat dibutuhkan untuk mengolah sampah agar sampah rumah tangga yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan desa tersebut," imbuh Agus Sutomo. (Sigit) 



Posting Komentar

0 Komentar